Pages

10 November 2014

INFO UNIK|PENGENDALIAN OPT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN ORGANIK

INFO UNIK|PENGENDALIAN OPT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN ORGANIK  tentu akan mempengaruhi dengan hasil panen, yang tentunya akan lebih meningkatkatkan penghasilan petani kita, dan untuk jangka panjangnya PENGENDALIAN OPT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN ORGANIK akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah pertanian kita karena sistem PENGENDALIAN OPT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN ORGANIK ini sangat ramah lingkungan..

Beberapa langkah tindakan perlindungan tanaman dari serangan OPT dengan sistem PHT sehingga pengembangan usaha tani organik (non sintetik) dapat dilaksanakan:

a. Budidaya tanaman
Pengolahan tanah yang baik, penggunaan pupuk kandang,menanam secara tumpang sari,
melakukan rotasi tanaman ,menanam tanaman  perangkap/penarik,menanam tanaman naungan,menggunakan benih yang sehat dan bersih dari kontaminasi OPT.
b. Fisik/Mekanis
Menghasilkan sumber infeksi (dicabut/dipetik),menggunakan peralatan yang bersih,memasang perangkap mekanis,pembakaran sumber infeksi,menggunakan alat penimbul suara-suara
(menolak hama)
c. Biologi
Introduksi atau pelestarian musuh alami,penggunaan/eksploitasi benih tanah hama dan penyakit.
d. Kimiyawi
Penggunaan pestisida dari tumbuhan/nabati, penggunaan pestisida kimia sintesa/buatan
e.Pasca panen
Melakukan penyimpanan/penanganan pasca panen yang tepat.

1.Pengelolaan Ekosistem dengan cara Budidaya
Pengelolaan ekosistem yang baik dan membuat pertanaman organik memiliki "Ketahanan Lingkungan".Hal ini disebabkan pertumbuhan tanaman yang tidak sesuai dengan siklus perkembangan OPT, iklim mikro dan populasi musuh alami meningkatkan serta lebih beragam.
Contoh: Tumpang sari tomat-kubis dapat menolak ngengat betina Plutella xyllostela (L) meletakkan telur pada tanaman kubis. Penggunaan mulsa pelastik hitam-perak pada pertanaman 
cabai dapat mengurangi serangan hama Trips parvispinus
Karny dan kutu daun persik (Myzus persicaae Sulzer). 

2. Penanaman Varietas Tahan 

3. Terus menjaga keseimbangan populasi Predator-predator dengan Organisme Penggangu Tanaman
Beberapa cara penanggulangan organisme penggangu tanaman dalam pertanian organik dapat dilakukan dengan:
  • Denagan memanfaatan predator OPT  setempat dengan cara memaksimalkan lingkungan yang  baik dan mendukung dan semakin meningkatkan fungsi predator OPT penyakit secara maksimal dan berkesinambungan.
  • Pemasukan, peningkatan populasi Predator OPT secara buatan dan perbanyakan Predator-predator OPT.
  • Perbanyakan dan penyebaran pathogen penyakit hama seperti virus, cendawan dan bakteri.
4. Teknis dan cara pengendalian Organisme Penggangu Tanaman 
Beberapa teknik cara pengendalian organisme penggangu tanaman dilakukan melalui:
  • Pengumpulan telur, larva, pupa secara manual dengan tangan.
  • Memasang kelambu untuk  mencegah masuknya lalat pengerek daun.
  • Memasang plastik kasa pada rumah kaca untuk mencegah masuknya hama trips.
  • Menggunakan perangkap hama dewasa.
  • Memasang perangkap feromonoid seks.
  • Memasang perangkap tangga pohon denagn mengolesi pohon bagian bawah dengan ter dan bagian atas dengan  sejenis lem perekat, sehingga larva hama tidak bisa bergerak bebas untuk  merayap keatas.
5.Menggunakan Pestisida sesuai dengan kebutuhan / tepat sasaran  denagn pertimbanganN telah mencapai ambang batas ekonomi atau penggunaan racun jenis bahan nabati 
  • Selektifitas fisiologis artinya pada formulasi pestisida yang menyerang tanaman.
  • Selektifitas ekologis, yaitu artinya penggunaan pestisida pada saat yang tepat, yaitu bila populasi hama berada pada stadia muda dan pada kondisi mencapai amabang abatas ekonomi. Dapat juga didasarkan pada cara kerja pestisida nabati tersebut. Contoh beberapa pestisida nabati : daun sirsak mengendalikan trips pada cabe, dan sulingan minyak selasih mengendalikan lalat buah, dan lain-lain sebagainya.
6. Terus Memantau Populasi Hama dan Penyakit Pengganggu Tanaman
Pemantauan atau pengamatan OPT secara rutin (mingguan) pada tanaman padi, palawija dan hortikultura perlu dilakukan untuk mengetahui posisi populasi hama dan penyakit pengganggu tanaman  terhadap ambang pestisida nabati. Hal ini dilakukan untuk menghindari resistensi hama, ledakan OPT itu sendiri  dan  untuk menjaga efektifitas pengendalian secara ekonomis.

Usaha tani organik merupakan usaha komersial yang cukup menjanjikan untuk perbaikan kondisi sumberdaya manusia, kesehatan, ekonomi petani atau sebagai sumber penghasilan pokok maupun penghasilan tambahan. Dengan demikian, Pengembangan usaha tani organik  merupakan salah satu upaya yang cukup efektif untuk menghasilkan berbagai jenis komuditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing cukup tinggi dan meningkatkan penghasilan petani.
Pengembangan usaha tani organik diharapakan dapat menghasilkan produk baik dan berkualitas tinggi yang mampu bersaing dipasaran, model usaha tani dengan sarana produksi yang rendah, juga kualitas hasil panen umumnya minimal dari residu cemaran bahan kimia, sehingga hasil produknya digemari oleh konsumen era pasar global yang menuntut kualiatas produk yang aman untuk dikomsumsi. Oleh karena itu pengembangan usaha tani organik alami kedepan mempunyai prospek bagus kalau dikelola dengan pola agribisnis dengan kegiatan konservasi sumber daya alam melalui pengembangan komoditas dalam skala ekonomi yang menguntungkan dan menerapkan prinsip-prinsip pertanian yang sehat dan berkesinambungan.

Sekian dulu dan semoga  artikel PENGENDALIAN OPT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN ORGANIK bermanfaat bagi kita semua terutama bagi petani ....


Sumber : Disarikan dari Brosur budi daya tanaman organik panduan PPL, dan pengalaman penulis disekolah lapang pengendalian hama terpadu .











Tidak ada komentar:

Posting Komentar