BUDI DAYA TANAMAN
ORGANIK merupakan Usaha tani baik
tanaman pangan dan hortikultura telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh
petani. Kontribusi tanaman pangan yang diusahai adalah sebagai sumber pangan
dan gizi pendapatan keluarga serta penyumbang devisa negara. Sedangkan
bagi lingkungan sebagai penyangga kelestarian alam.
Dalam Budi daya
tanaman organik sangat sering dilaksanakan berdasar komoditas yang
umumnya lebih menguntungkan
produktivitas sumberdaya lahan dengan input anorganik kedalam agroekosistem
pertanian yang cukup tinggi, oleh karena meningkatnya permintaan akan
komoditas karena peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi makanan.
Maksimalisasi yang hanya berorientasi pada produktivitas
secara nyata kurang disadari diikuti
oleh kemunduran kualitas lingkungan dan pengurangan stabilitas produksi oleh
timbulnya biotipe dan strain hama dan penyakit, terbentuknya senyawa beracun
bagi tanaman dan menurunnya kesuburan tanah, serta terjadinya kerusakan
lingkungan oleh penggunaan pestisida berlebihan dan hal ini perlu sangat untuk
di waspadai agar kedepan kita tidak mewariskan alam yang telah rusak oleh ulah
kita kepada generasi –generasi kita nantinya.
Arti tanaman
organik adalah bercocok tanam secara alami dengan tehnik pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia buatan pabrik baik itu pupuk maupun pestisidanya, akan tetapi di ganti dengan memakai bahan-bahan organik yang alami, berdasarkan prinsip mengolah kembali limbah-limbah yang aman untuk didaur ulang
menjadi pupuk dan pestisida organik yang alami yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat dengan system meningkatkan
dan mengembangkan kesehatan agro- ekosistem, termasuk keragaman hayati lainnya ,
termasuk siklus biologi dan aktivitas biologi tanah pertanian kita.
Saat ini mengembangkan pertanian tanaman
organik sebagai salah satu cara dan alternatif baik untuk menanggulangi
persoalan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang sangat diperlukan. Banyak masalah besar yang timbul dan terjadi banyak disebabkan karena pencemaran tanah,
air dan udara, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada lingkungan dan kita dapat kehilangan
sumberdaya alam serta menurunnya produktivitas lahan pertanian kita.
Sebagai gambaran umum akan kelebihan dan kekurangan pada pupuk
kimia buatan pabrik dan pupuk organik alami yang di gunakan untuk pemupukan dalam
meningkatkan kesuburan dan produktivitas
tanah dan menunjukan tanaman
organik memang patut untuk di kembangakan secara berkesinambungan.
Bedanya Antara Jenis Pupuk Kimia
dan Jenis Pupuk Organik
Jenis Pupuk Kimia/hasil buatan pabrik
1.Bahan sintetic.
2.Mengandung unsur hara tertentu .
3.Tekstur tanah jadi keras .
4.Kemanpuan dalam menyimpan air rendah .
5.Memacu perkembangan tanaman sangat cepat, namun tanaman menjadi lemah mudah terserang hama dan penyakit.
6. Bahan Baku cenderung mahal, dan sulit dibuat dan harganya di pasaran mahal.
7.Kandungan hara yang terlarut, sangat mudah tercuci hujan.
8.Diproduksi pabrik, sehingga lebih cenderung kurang aman bagi kesehatan
dan lingkungan kita.
Jenis Pupuk Organik Alami
1.Berbahan baku yang alami.
2.Kandungan unsur haranya N,P K dan 16 mikro.
3.Memperbaiki tekstur tanah dan tanah jadi gembur
4.Kemampuan menyimpan air sanagt baik.
5.Tumbuh kembang tanaman agak lambat, namun fositifnya lebih tahan akan serangan hama dan penyakit.
6.Bahan baku sangat murah, dan mudah dibuat sehingga harganya murah dan meriah .
7.Kandungan hara lebih bertahan lama.
8.Mudah dibuat sendiri dan aman sanagt bagi kesehatan dan
lingkungan kita.
Memperhatikan agroekologi pertanian tradisional di wilayah
tropica basah, maka prinsip ekologi
dapat di gunakan sebagai panduan dalam mengembangakan pertanian organik.
Dalam menerapkan suatu teknologi tidak dapat di
generalisir begitu saja untuk semua tempat, tetapi harus bersifat spesifik
lokal dengan
mempertimbangkan kearifan tradisional dari masing-masing lokasi dan wilayah.
- Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengolahan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
- Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi N, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
- Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi.
- Membatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat seranagan hama dan penyakit dengan melaksanakan usaha preventif melalui pengendalian yang aman.
- Memanfaatkan sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan bersifat sinergisme dengan cara mengkombinasikan fungsi keragaman system pertanaman terpadu....
Semoga bermanfaat bagi peningkatan sumberdaya manusia dan peningkatan kualitas serta hasil pertanian kita ... Amin...
Penulis Yuswanto
Sumber: Disarikan dari Brosur budi daya tanaman organik Panduan PPL
Penulis Yuswanto
Sumber: Disarikan dari Brosur budi daya tanaman organik Panduan PPL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar