Namun semua itu bisa di siasati apabila penjualan air kita bagus, sebab tidak ada kata tidak bisa jika kita mau melakukan, sebab semakin sulit prosesnya membuat kita semakin berfikir keras dan harus berfikir cerdas guna menemukan solusinya. Ada orang tua yang memberi motivasi “ BISA GAK BISA KITA HARUS BISA” Udah yakin aja sama Tuhan, kita berusaha dan berdoa ,Yakin kita akan mendapatkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi, sebab semua kesulitan pasti ada jalan keluarnya yang penting kita mau menjalani prosesnya dengan sungguh-sungguh.
TINGKAT KESULITAN USAHA AIR ISI ULANG DENGAN AIR SUMUR BOR YANG MENGANDUNG KADAR BESI TINGGI, memang cukup membuat kita bingung apalagi kita tidak punya pengetahuan tentang sifat-sifat kimiawi pada air, sebab kita bukan orang yang punya basic pendidikan kimia air, ya cukup rumit juga sob, ya mau tak mau kita harus lebih banyak belajar secara otodidak dengan cara mencari reverensi dari orang-orang yang telah mengalami problem yang sama, atau pada orang-orang yang punya pengetahuan tentang sifat kimia pada air, atau dengan banyak mencari informasi dari berbagai media termasuk salah satunya media elektronik.Sepengetahuan penulis yang bersumber dari pengalaman dan perjalanan membuat penyaringan air ro penulis sendiri, ada beberapa cara untuk mengurangi kadar besi yang tedapat dalam air baku sumur bor.
1. Penyaringan awal sebelum air masuk pada
sistem filterisasi
2. Dengan sistem aerasi
3. Dengan penggunaan media filter granular
activated carbon (GAC) sebelum air masuk pada tangki air baku.
1.
Penyaringan awal
sebelum air masuk pada sistem filterisasi dengan menggunakan penyaringan
tradisional dengan bahan pasir kasar, ijuk aren, batu kerikil, arang kayu yang
terbaik arang kayu laut, arang kayu rambutan, arang kelapa dengan cara menyusun
bahan-bahan media penyaring tersebut secara berlapis pada drum atau tempat yang
telah kita persiapkan. Kelebihan dari cara ini bahan mudah didapat pembuatannya
mudah dilakukan, tapi kekurangannya penggantian dan pencuciannya harus sering
dilakukan.
2.
Dengan sistem
aerasi, Sistem ini dilakukan dengan membiarkan air baku pada bak untuk
beberapa waktu sebelum masuk sistem filterisasi selanjutnya, tujuannya agar
kadar besi menjadi berkurang dengan terbawa oleh udara, dan membiarkan endapan
lumpur yang terbawa air mengendap didasar bak atau tong, atau dengan memberi
campuran clorine tablet, tawas atau kaporit dengan dosis dan ukuran tertentu,
tujuannya memisahkan air jernih dan endapan lumpur turun kedasar bak bak atau
tong ya biar air jernihnya aja yang
masuk sitem filter selanjutnya.Kelebihannya air jernih dan kadar logam atau
polutan air berkurang, kelemahannya modal cukup besar dan air bisa berbau
clorine, tawas atau kaporit jika dosis yang berlebihan.
3.
Dengan penggunaan
media filter granular activated carbon (GAC) sebelum air masuk pada tangki air
baku, untuk penggunaan GAC kita harus benar-benar selektif untuk
membelinya, karena yang terbaik untuk mengurangi kadar besi tinggi adalah GAC
yang dihasilkan dari arang tempurung kelapa yang dipanaskan dengan temperatur panas minimal 900-1000
derajat celsium. Kelebihannya cara penggunaan dan perawatannya mudah hasilnya
bisa maksimal, kelemahannya biayanya mahal...
Demikianlah pengalaman dan pengalaman pribadi penulis saat berusaha mencoba menjalankan usaha air isi ulang dengan sumber air baku sumur bor yang mengandung kadar besi diatas 2 ml/liter airnya semoga sobat semua tidaklah berkecil hati apabila mengalami masalah seperti yang saya alami.. Kita bisa sharing-sharing kok berbagi pengalaman masing-masing guna kebaikan kita dan orang banyak... ok sobbb.... Semoga tulisan yang jauh dari sempurna masih dapat memberi infirasi bagi kita semua..
Penulis: Yuswanto
Sumber : Infirasi dan pengalaman Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar