Pages

26 Mei 2014

TIPS PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) TIKUS (RATUS-RATUS) PADA TANAMAN PANGAN/PADI

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus ( ratus-ratus ) pada tanaman pangan/padi. Hama tikus merusak tanaman padi dari saat dipersemaian, hingga puncak serangannya pada saat tanaman padi pada fase bunting hingga menjelang masa panen bahwa pasca panen saat penyimpanan padi disimpan dilumbung padi atau di goni. Sebenarnya serangan hama tikus paling produktif dilakukan oleh anakkan tikus hal ini disebabkan karena anak tikus ingin mempertajam giginya, hingga kerusakan tanaman padi yang disebabkan serangan tikus muda atau anak tikus berdampak sangat besar, sehingga sangat meresakan petani. 

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus ( ratus-ratus ) pada tanaman pangan/padi, merupakan cara mengendalikan populasi tikus yang ada agar tidak merugikan para petani yang bisa berakibat mengancam dan terganggunya pencapaian swasembada pangan/beras dalam negeri kita. Untuk mengendalikan populasi hama tikus tersebut alangkah baiknya kita mengetahui beberapa hal penting tentang hama tikus tersebut.

Tikus merupakan kelompok OPT pengerat dari golongan mamalia dan menyusui, yang merusak tanaman dengan menggunakan gigi tajamnya, tikus yang nama latinnya ratus-ratus mempunyai 4 kaki dengan 18 jari-jari, jumlah jari depan 8 dan jari kaki belakang 10, masing-masing bagian jari kaki mempunyai tugas yang saling mendukung. jari kaki depan berfungsi untuk ngorek tanah sedang jari kaki belakang untuk membuang korekan tanah. Rumah atau lubang tikus mempunyai 4 ruangan/lubang. dan tikus adalah termasuk hewan yang sensitif dan sangat marah kalau jalan kumis panjangnya menyentuh sesuatu yang menimbulkan bunyi. Umur tikus sendiri berkisar antara 3 sampai 4 tahun , dengan masa bunting 1 bulan dan pada masa bunting seekor tikus dapat merusak tanaman padi 170 tunas/malam dan sepasang tikus dapat berkembang biak 2000 ekor/tahun. 

Bila dilihat dari perkembangan populasi tikus yang sangat pesat dan usia tikus yang cukup lama, bukan tidak mungkin serangan hama tikus amat meresahkan masyarakat petani dan bisa berakibat petani gagal panen dan menanggung kerugian yang besar.  Oleh sebab itu harus dilakukan tindakan untuk mengendalikan populasi tikus dan mengantisifasi serta mengatasi serangan hama tikus. Untuk pengendalian populasi dan serangan hama tikus tersebut dapat di lakukan dengan beberapa cara, yang diantaranya.

1.Tindakan mengantisifasi serangan tikus .
  •  Membuat kampung buat hama tikus membangun keluarga dengan radius dan besaran tertentu dengan tujuan untuk lebiah memudahkan mengendalikan populasi dan serangan hama tikus tersebut.
  • Dengan menggunakan umpan yang telah di beri racun atau insektisida tertentu seperti CLERAT yang membunuh tikus dengan tidak di ketahui kloninya yang diletakkan dipematang sawah dimulut lubang tikus dan terutama diwilayah perkampungan tikus yang telah kita buat, atau pada lahan yang banyak semak belukarnya yang di sekitar lahan tanaman/persawahan padi kita. Hal ini dilakukan sebaiknya sebelum musim tanam.
  • Gropeyokan yang dilakukan setelah selesai panen yang dilakukan petani bersama-sama secara serentak dengan tujuan menekan populasi tikus dengan hasil yang maksimal, hingga saat musim tanam selanjutnya jumlah populasi tikus tidak lagi mengkhawatirkan akan merusak dan merugikan para petani. Sebaiknnya saat gropeyokan dilakukan petani yang bekerja sama dengan ppl, alat yang digunakan selain pentungan dan cangkul juga dengan menggunakan tiran (belerang) yang di tembakkan kedalam lubang tikus yang masih aktif, sebab sistem kerja tiran menyerang sistem saluran pernafasan tikus. 

2.Memberi umpan yang telah dicampur insektisida pada saat musim tanaman.

3.Memanfaatkan predator/musuh alami seperti ular dan burung pemangsa tikus. 

4.Memasang plastik mulsa pada pinggiran pematang sawah, namun cara ini butuh biaya ekstra. 
 
Dari beberapa cara dan tindakan yang kita lakukan untuk mengendalikan populasi dan serangan hama tikus menurut penulis  cara yang pertama atau 1.tindakan  mengantisifasi serangan tikus, merupakan cara yang paling dianjurkan menurut penulis hal ini sangat efektip, sebab hal itu dapat menekan perkembangan populasi dan serangan hama tikus dan menekan kerugian masyarakat yang diakibatkan serangan hama tikus. Demikianlah tips pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) Tikus (Ratus-Ratus) pada tanaman pangan padi.semoga tips ini dapat membantu para petani untuk mengendalikan populasi tikus agar tidak merugikan petani.  

Penulis yuswanto
Sumber :Pengalaman admin disekolah lapangan Pengendalian OPT Tikus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar