Pengendalian
organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus ( ratus-ratus ) pada tanaman
pangan/padi. Hama tikus merusak tanaman padi dari saat dipersemaian, hingga puncak
serangannya pada saat tanaman padi pada fase bunting hingga menjelang masa
panen bahwa pasca panen saat penyimpanan padi disimpan dilumbung padi atau di goni. Sebenarnya serangan hama tikus paling produktif dilakukan oleh anakkan
tikus hal ini disebabkan karena anak tikus ingin mempertajam giginya, hingga
kerusakan tanaman padi yang disebabkan serangan tikus muda atau anak tikus
berdampak sangat besar, sehingga sangat meresakan petani.
Pengendalian
organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus ( ratus-ratus ) pada tanaman
pangan/padi, merupakan
cara mengendalikan populasi tikus yang ada agar tidak merugikan para petani
yang bisa berakibat mengancam dan terganggunya pencapaian swasembada
pangan/beras dalam negeri kita. Untuk mengendalikan populasi hama tikus
tersebut alangkah baiknya kita mengetahui beberapa hal penting tentang hama
tikus tersebut.
Tikus merupakan
kelompok OPT pengerat dari golongan mamalia dan menyusui, yang merusak tanaman
dengan menggunakan gigi tajamnya, tikus yang nama latinnya ratus-ratus
mempunyai 4 kaki dengan 18 jari-jari, jumlah jari depan 8 dan jari kaki
belakang 10, masing-masing bagian jari kaki mempunyai tugas yang saling
mendukung. jari kaki depan berfungsi untuk ngorek tanah sedang jari kaki
belakang untuk membuang korekan tanah. Rumah atau lubang tikus mempunyai 4
ruangan/lubang. dan tikus adalah termasuk hewan yang sensitif dan sangat marah
kalau jalan kumis panjangnya menyentuh sesuatu yang menimbulkan bunyi. Umur
tikus sendiri berkisar antara 3 sampai 4 tahun , dengan masa bunting 1 bulan
dan pada masa bunting seekor tikus dapat merusak tanaman padi 170 tunas/malam
dan sepasang tikus dapat berkembang biak 2000 ekor/tahun.
Bila dilihat
dari perkembangan populasi tikus yang sangat pesat dan usia tikus yang cukup
lama, bukan tidak mungkin serangan hama tikus amat meresahkan masyarakat petani
dan bisa berakibat petani gagal panen dan menanggung kerugian yang besar. Oleh sebab itu harus dilakukan tindakan untuk
mengendalikan populasi tikus dan mengantisifasi serta mengatasi serangan hama
tikus. Untuk pengendalian populasi dan serangan hama tikus tersebut dapat di lakukan
dengan beberapa cara, yang diantaranya.
1.Tindakan mengantisifasi serangan
tikus .
- Membuat kampung buat hama tikus membangun keluarga dengan radius dan besaran tertentu dengan tujuan untuk lebiah memudahkan mengendalikan populasi dan serangan hama tikus tersebut.
- Dengan menggunakan umpan yang telah di beri racun atau insektisida tertentu seperti CLERAT yang membunuh tikus dengan tidak di ketahui kloninya yang diletakkan dipematang sawah dimulut lubang tikus dan terutama diwilayah perkampungan tikus yang telah kita buat, atau pada lahan yang banyak semak belukarnya yang di sekitar lahan tanaman/persawahan padi kita. Hal ini dilakukan sebaiknya sebelum musim tanam.
- Gropeyokan yang dilakukan setelah selesai panen yang dilakukan petani bersama-sama secara serentak dengan tujuan menekan populasi tikus dengan hasil yang maksimal, hingga saat musim tanam selanjutnya jumlah populasi tikus tidak lagi mengkhawatirkan akan merusak dan merugikan para petani. Sebaiknnya saat gropeyokan dilakukan petani yang bekerja sama dengan ppl, alat yang digunakan selain pentungan dan cangkul juga dengan menggunakan tiran (belerang) yang di tembakkan kedalam lubang tikus yang masih aktif, sebab sistem kerja tiran menyerang sistem saluran pernafasan tikus.
2.Memberi umpan yang telah dicampur
insektisida pada saat musim tanaman.
3.Memanfaatkan predator/musuh alami
seperti ular dan burung pemangsa tikus.
4.Memasang plastik mulsa pada pinggiran pematang sawah, namun cara ini butuh biaya ekstra.
Dari beberapa
cara dan tindakan yang kita lakukan untuk mengendalikan populasi dan serangan
hama tikus menurut penulis cara yang pertama atau 1.tindakan mengantisifasi
serangan tikus, merupakan cara yang paling dianjurkan menurut penulis hal ini sangat efektip, sebab hal itu dapat
menekan perkembangan populasi dan serangan hama tikus dan menekan kerugian
masyarakat yang diakibatkan serangan hama tikus. Demikianlah tips pengendalian
organisme pengganggu tanaman (OPT) Tikus (Ratus-Ratus) pada tanaman pangan
padi.semoga tips ini dapat membantu para petani untuk mengendalikan populasi
tikus agar tidak merugikan petani.
Penulis
yuswanto
Sumber :Pengalaman
admin disekolah lapangan Pengendalian OPT Tikus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar