Mancing Belut kedengaranya sangat lucu, namun begitu bagi kita yang hobby memancing dengan cara yang tradisiaonal ini bagi para pencinta alam pedesaan memancing belut ini dapat menyalurkan hoby yang tertahan karena aktifitas kerja yang padat. Selain memang menyenangkan serta hemat biaya murah dan meriah ini ternyata cukup menyegarkan badan dan kepenatan pikiran kita setelah beraktifitas selama beberapa waktu hingga syaraf-syaraf kita menjadi kendor dan rilek kembali jadi ya bisalah dibuat untuk obat depresi juga he he he...
Rekreasi yang cukup menyenangkan dan cukup memacu adrenalin ini masih ternyata banyak diminati masyarakat dari usia anak-anak, remaja sampai usia dewasa. Selain memang cara dan peralatan yang sangat sederhana dan mudah untuk kita buat ternyata hiburan dan cara rekreasi murah meriah yang bergelut dengan lumpur ini cukup membuat kita terhibur dan menikmati liburan kecil ini bersama keluarga dan yang penting kita senang dan bisa menyenangkan keluarga meski dengan cara rekreasi yang sederhana ini.
Mancing belut adalah salah satu cara tradisional untuk mencari belut bagi sebagian orang yang geli pada belut bisa membuat mereka berjingkrak-jingkrak karena geli pada belut, apalagi kalau orang orang tersebut juga geli pada serangga-serangga persawahan dan geli pada pacet yang masih sejenis sama lintah, tentu hal itu membuat orang tersebut menjadi tertantang untuk melakukannya, belut yang masih banyak membuat orang geli ternyata mempunyai rasa daging yang enak dan mempunyai gizi yang tinggi..
Dan sekarang ini belut sudah banyak dikembang biakkan dengan cara diternakan. Berbagai macam cara orang menernakan belut, hal itu di sebabkan karena selain rasa dagingnya yang enak dengan kandungan gizi yang tinggi nilai jualnya pun cukup menggiurkan, peminatnya sangat tinggi untuk pasarnya tidak perlu disangsikan lagi sebab permintaan dari negeri jiran Malaysia, Jepang dan negara asia lainnya belum bisa di penuhi oleh ekportir Indonesia, hal itu salah satunya disebabkan karena masih sedikit masyarakat kita yang mau melirik dan melakukan budi daya belut itu. Sebabnya beragam sebagian karena keterbatasan ilmunya, sebagian disebabkan karena tingkat kematian belut pada budi daya belut tinggi, hingga mereka mengalami kerugian, sebagian karena sulitnya masyarakat untuk mendapatkan bibit belutnya..
He..he..he.. Jadi ngelantur sampai kebudi daya dan ternak belutnya, sampai ke ekportir lagi.. Tapi tidak masalah ya sob, tetapi intinya mancing belut itu sangat menyenangkan kita, bagi yang sudah terbiasa ataupun bagi yang pemula, dan hal itu bisa dijadikan alternatif rekreasi keluarga yang murah meriah tetapi menyenangkan, serta menikmati rasa daging belut yang enak dan menambah gizi bagi tubuh kita.
Seperti pengalaman saya dan anak saya sewaktu dikampung istri saya.. Waktu itu kami berkunjung kerumah orang tua kami dikampung, singkat cerita sesampainya dirumah orang tua kami, adik ipar saya ngajak mancing belut di area persawahan belakang rumah. Awalnya saya malas karena merasa capek, namun anak laki-laki saya memaksa untuk ikut pergi mancing bareng adik ipar mau tak mau akhirnya saya ikut juga, ya itung-itung mengenang masa kecil. Siang kami membeli mata kail dan benang pancing, lalu kami membuat pancing belut. Setelah pukul , 15:00 WIB kami sudah siap membuat pancing belut. Pada pukul, 15:46.kami sudah kesawah untuk mencari umpan. Sesudah dapat umpan mancing belutpun kami mulai.
Kami jalan tidak berjauhan untuk mencari lubang belut. Kami mencari lobang belut dari pematang ke pematang akhirnya saya mendapatkan lobang, saya memasukkan pancing saya kelobang, tak menunggu lama tiba tiba pancing saya di tarik ke dalam lobang, karena kesenangan saya tarik pancing tersebut kuat-kuat sampai saya terjatuh terpeleset karena pematang sawah yang licin, dapatlah belut perdana walaupun badan dan pakaian kotor karena terjatuh. Melihat saya dapat belut sambil terjatuh anak saya kesenangan berjalan mendekati saya, dalam hati saya bersyukur telah membuat anak saya jadi senang, dengan matanya yang berbinar-binar dia meninta belut itu dia yang bawa..
Setelah kurang lebih dua jam kami bergelut dengan lumpur memancing belut akhirnya kami pulang dengan hasil pancingan yang lumayan untuk lauk makan, saya tertawa melihat anak saya walaupun dia masih kecil namun hasil pancingannya cukup besar.. Sehabis mandi kami karena lapar kami terduduk lemas sambil menunggu belut yang sedang di masak oleh istri saya, setelah belut masak dan dihidangkan lantas kami santap bersama-sama.. Hari itu kami semua senang rasa capek tak terasa lagi karena senang.
Mancing belut menyenangkan, dagingnya Enak...... lezat........dan bergizi...
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar